AIDA Funneling Adalah ?
Apakah kamu pernah mendengar marketing model AIDA di dalam dunia marketing? Jika belum, Mungkin artikel yang satu ini dapat membantu anda untuk mengetahui apa itu Marketing Model AIDA, Sejarah Aida, Contohnya, Kekurangan dan Kelebihan AIDA. Yuk Simak Penjelasannya dibawah ini.
Apa Itu AIDA?
Aida Adalah sebuah model yang menjelaskan empat tahapan yang dialami seorang konsumen sebelum melakukan pembelian. 4 Fase tersebut adalah Awareness, Interest, Desair, Action.
- Awareness
Tahapan yang pertama ialah Awareness. Awareness sendiri merupakan terciptanya kesadaran yang dimaksud kesadaran disini ialah orang-orang atau masyarakat sudah mengetahui tentang brand, toko ataupun produk kita.
- Interest
Lanjut ke tahapan yang kedua yaitu Interest. Interest merupakan ketertarikan calon customer terhadap produk kita. Ketika calon customer kita sudah tertarik maka kita harus bisa mempertahankannya agar bisa berlanjut ke tahapan yang selanjutnya.
- Desair
Desair adalah tahapan yang ketiga dalam AIDA dan memiliki arti untuk lebih meyakinkan si calon customer kita. Mungkin pada tahapan sebelumnya si calon customer kita masih kurang yakin dengan produk kita nah pada tahap ini kita lebih yakinkan lagi dengan cara kita berikan fakta tentang produk kita, ataupun alasan yang menarik bagi calon customer kita.
- Action
Tahapan yang terakhir adalah Action. Action atau yang biasa kita sebut dengan aksi ialah pengambilan keputusan si calon customer kita. Biasanya si calon customer kita mulai mengunjungi website, Marketplace, Social Media, Maupun datang langsung ke toko kita.
Sejarah AIDA
AIDA pertama kali diperkenalkan oleh E. St. Elmo Lewis pada tahun 1898. E. St. Elmo Lewis berasal dari Negara Amerika. Elmo Lewis merupakan seorang pelopor periklanan dan penjualan. Dia menjelaskan bahwa ada 3 langkah dalam iklan yang harus dipahami yaitu misi utama iklan. Misi utama iklan adalah menarik pembaca sehingga mereka melihat iklan tersebut. Langkah selanjutnya adalah pembaca tertarik dengan iklan yang sudah dibuat. Kemudian langkah selanjutnya yaitu meyakinkan pembaca sehingga menimbulkan kepercayaan yang bertujuan agar terjadinya action atau pembelian.
Tetapi ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa penemu AIDA marketing sebenarnya adalah Frank Hutchinson Dukesmith karena dia muncul dengan konsep yang sama tetapi 20 tahun lebih awal dari pada E. St. Elmo Lewis.
Walaupun merupakan warisan konsep pemasaran klasik, hingga kini AIDA masih digunakan secara luas oleh banyak perusahaan. Khususnya dalam pemasaran digital, strategi penjualan, dan bidang marketing communication. Hal ini dikarenakan formula AIDA dalam mengidentifikasi perilaku konsumen dinilai masih sangat relevan hingga saat ini.
Contoh Penerapan AIDA
AIDA bisa disebut juga sebagai model pemasaran maupun model komunikasi. Karena AIDA adalah sebuah metode yang dapat mengidentifikasi bagaimana dan kapan berkomunikasi di setiap tahap kepada customer.
Perlu diingat bahwa setiap customer menggunakan platform yang berbeda dan memerlukan informasi yang pastinya berbeda juga.
Ketika menerapkan AIDA, ingatlah beberapa pertanyaan kunci dibawah ini :
Awareness
- Bagaimana kita membuat konsumen mengetahui produk atau layanan yang kita pasarkan?
- Apa strategi kita untuk menjangkau konsumen?
- Apa pesan yang ingin disampaikan?
- Platform apa yang akan digunakan?
Interest
- Bagaimana kita akan mendapatkan ketertarikan konsumen?
- Apa saja bukti yang dapat mendukung reputasi brand atau produk?
- Apa strategi konten yang kita miliki?
- Bagaimana kita menyampaikan informasi?
Desire
- Apa yang membuat produk atau layanan diinginkan?
- Bagaimana untuk berinteraksi secara personal dan membuat hubungan emosional? Melalui obrolan langsung atau media sosial?
Action
- Apa bentuk ajakan dan di mana kita menempatkannya?
- Apakah sudah cukup mudah bagi konsumen untuk terhubung dengan kita?
- Bagaimana cara konsumen untuk terlibat di seluruh platform yang tersedia dan mereka gunakan?
Kelebihan AIDA
Model funnel AIDA sendiri telah hadir selama lebih dari 100 tahun. Walaupun demikian AIDA masih digunakan hingga sekarang karena modelnya yang tidak akan pernah habis atau timeless dan sudah ada banyak model turunannya, seperti;
AIDAS: (Attention, Interest, Desire, Action, Satisfaction).
AISDALSLove: (Attention, Interest, Search, Desire, Action, Like/dislike, Share, Love/hate).
DAGMAR: (Defining Advertising Goals for Measured Advertising Results).
Selain yang diatas tadi, kelebihan lain dari model AIDA sendiri yakni sebagai berikut;
- Mampu menggambarkan proses pembelian seseorang dengan sangat sederhana,
- Membantumu dalam mengetahui potensi kelemahan dari produkmu sendiri,
- Malam konteks content marketing, membantumu membuat konten yang dapat mengonversi audiens menjadi konsumen.
Kekurangan AIDA
Apakah AIDA mempunya kekurangan? Tentu saja, disetiap kelebihan pasti akan ada kekurang juga. Mari kita simak beberapa kekurangan dari AIDA sebagai berikut :
- Tidak memperhitungkan buyer’s journey yang non-linear,
- Tidak memperhitungkan impulse purchase,
- Terlalu membuat proses pembelian seseorang terlalu simple,
- Tidak melibatkan faktor-faktor ketika membeli seperti ketersediaan barang, harga, kepuasan konsumen, dan rekomendasi dari lingkungan sekitar
Demikian penjelasan tentang AIDA, sangat menarik bukan?
Untuk mendapatkan produk pakaian branded yang keren, murah dan nyaman Anda dapat mengunjungi website depokbrandedstocklots.com untuk mendapatkan baju pria, wanita dewasa dan baju anak, Website onlineshopbajupriabranded.com untuk mendapatkan baju pria dewasa dan Website distributorbajuanakoriginal.com untuk mendapatkan baju anak. Di sana banyak baju baju branded dengan kualitas export, yang pastinya membuat kantong kita tetap nyaman juga.
Hubungi Tim Sales kami
Sales Online dan Offline
Fuji : +62 812 1225 0668
Azimah : +62 821 1304 1485
Indah : +62 812 1307 2018
Khusus Online dan Market Place
Sindi : +62 812 1994 3419
Fikri : +62 813 8586 4519
Kontak Komplain
SPV DBS : +62 813 8805 0574
Belum Ada Komentar